::selection {background:#F70000; color:#48FB0D;}
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

BAHAYANYA BICARA AGAMA TANPA ILMU



Jangan merasa sok faham menerangkan Bab Allah jika tidak memiliki ilmu yang memadai

Memahami ilmu agama merupakan kewajiban atas setiap muslim dan muslimah. 

Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda:
"Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap muslim." (HR. Ibnu Majah no:224 )

Dan agama adalah apa yang telah difirmankan oleh Allah di dlm kitabNya, Al-Qur’anul Karim,dan disabdakan oleh RasulNya di dalam Sunnahnya.

Oleh karena itulah termasuk kesalahan yang sangat berbahaya adalah berbicara masalah agama tanpa ilmu dari Allah dan RasulNya.

Sebagai nasehat sesama umat Islam, di sini kami sampaikan di antara bahaya berbicara masalah agama tanpa ilmu:

Hal itu merupakan perkara tertinggi yang diharamkan oleh Allah

Allah SWT bersabda:

Katakanlah “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yg keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar,(mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah utk itu (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yg tdk kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu)” (QS Al-A’raf 33)

Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz rahimahullah berkata:
“Berbicara tentang Allah tanpa ilmu tmsk perkara trbesar yg diharamkan Allah
bahkan hal itu disebutkan lebih tinggi daripada kedudukan syirik !!!

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu termasuk dusta atas (nama) Allah.

Allah Ta'ala berfirman 
"Dan janganlah kamu mengatakan terhadapa apa yg disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta “ini halal dan ini haram" utk mengada2kan kebohongan thdp Allah.Sesungguhnya orang yg mengada2kan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung". (QS. An-Nahl 116)

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan kesesatan dan menyesatkan orang lain.

Rasulullah bersabda: Sesungguhnya Allah tdk akan mencabut ilmu dr hamba2Nya sekaligus, ttp Dia akan mencabut ilmu dg mematikan para ulama
Sehingga ketika Allah tidak menyisakan seorang ‘alim-pun, orang-orang-pun mengangkat pemimpin-pemimpin yang bodoh.

Lalu para pemimpin itu ditanya, kemudian mrk berfatwa tanpa ilmu,shgg mrk jd sesat dan menyesatkan orang lain.(HSR. Bukhari no:100, Muslim)

Hadits menunjukkan“Barangsiapa tdk berilmu dan menjawab pertanyaan yg diajukan kepadanya dg tnpa ilmu, dan mengqias (membandingkan) dg akalnya
sehingga mengharamkan apa yang Allah halalkan dengan kebodohan, dan menghalalkan apa yang Allah haramkan dengan tanpa dia ketahui,
mk inilah orang yg mengqias dg akalnya,shg dia sesat dan menyesatkan.(Shahih Jami’il Ilmi Wa Fadhlihi,hal: 415, Al-Hafizh Ibnu Abdil Barr)

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikap mengikuti hawa-nafsu.

Imam Ali bin Abil ‘Izzi Al-Hanafi rahimahullah berkata:
“Barangsiapa berbicara tnpa ilmu,mk sesungguhnya dia hanyalah ikuti hawa-nafsunya.

Dan siapakah yg lbh sesat dari pada orang yg mengikuti hawa nafsunya dg tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun (Al-Qashshash:50)”

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu merupakan sikap mendahului Allah dan RasulNya.

Janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah kpd Allah. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS.Al-Hujuraat 1)

Orang yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu menanggung dosa-dosa orang-orang yang dia sesatkan.

Orang yang berbicara tentang Allah tanpa ilmu adalah orang sesat dan mengajak kepada kesesatan,

oleh karena itu dia menanggung dosa-dosa orang-orang yang telah dia sesatkan. 

Rasulullah sholallohu ‘alaihi wassallam bersabda:
Barangsiapa menyeru kepada petunjuk, maka dia mendapatkan pahala sebagaimana pahala-pahala orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa menyeru kepada kesesatan, maka dia mendapatkan dosa sebagaimana dosa-dosa orang yang mengikutinya, hal itu tidak mengurangi dosa mereka sedikitpun. (HSR. Muslim no:2674, dari Abu Hurairah)

Berbicara tentang Allah tanpa ilmu akan dimintai tanggung-jawaban

Allah Ta'ala berfirman : 
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya". (QS. Al-Isra’ 36).


Semoga Manfaat ^_^

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul BAHAYANYA BICARA AGAMA TANPA ILMU. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://darawk.blogspot.com/2015/09/bahayanya-bicara-agama-tanpa-ilmu.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Monday, September 14, 2015

Belum ada komentar untuk "BAHAYANYA BICARA AGAMA TANPA ILMU"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.