::selection {background:#F70000; color:#48FB0D;}
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
Saturday, June 20, 2015

Islam Tidak Dirugikan dg Murtadnya Lukman Sardi!



Lukman Sardi memang pernah jadi Pemeran KHA AHmad Dahlan. Cukup baik saat jadi "Ahmad Dahlan".

Judul Filmnya "Sang Pencerah" besutan sutradara Hanung Bramantyo. Wajahnya bisa mirip sama Kh Ahmad Dahlan.

Judul Filmnya "Sang Pencerah" besutan sutradara Hanung Bramantyo. Wajahnya bisa mirip sama Kh Ahmad Dahlan.

Ketika ikut dalam seleksi Pemeran KH Ahmad Dahlan, sudah beredar kabar santer bahwa Lukman Sardi memang BUKAN Muslim.

Tetapi pihak Muhammadiyah tidak ikut cawe-cawe dalam menunjuk atau memilih atau menentukan aktor "Sang Pencerah". Karena itu hanya Film. Dan dalam Film, yang penting pesannya sampai. Mungkin itu yang ada di pikiran Hanung.

Maka dari itu, kami pun tidak pernah ngecek KTP Lukman Sardi apakah dia Islam, Kristen, Majusi atau Yahudi. Cuma Film.

Namun ketika Film jelang Final, saya bersama Ketum PP Muhammadiyah pernah diundang untuk Preview dan lakukan banyak editing.

Beberapa adegan dalam scene tertenrtu, terpaksa "diamputasi" karena tidak sesuai Nilai Islam yang dianut Muhammadiyah.

Misal adegan Nyai Ahmad Dahlan berduaan sekamar dan bersentuhan dengan KH Ahmad Dahlan, terpaksa diamputasi. Lha Kok? Ya. Krn dlm kehidupan nyata, Lukman Sardi (Pemeran KHA Dahlan) dan Zaskia Mecca (Pemeran Nyai Ahmad Dahlan), BUKAN Pasutri.

Beberapa adegan lain, juga diamputasi. Misalnya KHA Ahmad Dahlan minum menggunakan tangan kiri. Dihilangkan!

Dan banyak editing terkait film tersebut yang disebabkan karena sutradara tidak hati-hati dalam memahami Nilai Islam di Film.

Hingga Film Menjelang tayang, banyak kritikan terkait Lukman Sardi. Rata-rata adanya kabar bahwa ybs Non Muslim.

Tapi karena Film itu memang bukan inisiatif murni Muhammadiyah, ya biar saja sutradara punya ide dan kreasi selama itu baik.

Namun pada substansinya, informasi bahwa Lukman Sardi itu Non Muslim, sebenarnya sudah ada sejak sebelum Film SP.

Saya pun, tidak peduli dia mau memeluk agama apa. Apalagi sudah runtang-runtung sama Hanung, anda bisa nebak lah.

Islam jelas tidak dirugikan oleh murtadnya Lukman Sardi, seandainya dia benar-benar Murtad. Silahkan saja.

Lukman Sardi manusia biasa. Bisa sehat, bisa sakit, bisa tertawa, bisa menangis. Terserah dia mau memeluk agama apa.

Jangankan Lukman Sardi. Presiden/Panglima TNI/Kapolri/Ketua DPR dll kalo mau murtad sekalipun, silahkan! gak akan dihalangi!

Islam terlalu besar jika dibanding2in sama Lukman Sardi. Gak ada apa-apanya. Nanti kalau Lukman Sakit, paling juga ingat Islam.

Belajarlah pada beberapa Public Figure yang lain, yang sudah wafat yang semasa hidup sok nyleneh, gak mau diingetin.

Rasulullah sudah menjamin bahwa Umat Islam (Umat Terakhir) adalah Umat Terbaik. Jika ada yang murtad, berarti itu pilihan dia.

Di mata Allah, Artis, Pejabat, Ekonom, Panglima, Presiden...atau Pengamat, sama saja! tapi kalau murtad, jadi berbeda.

Gak ada ceritanya, ada orang murtad trus dijamin masuk surga gara-gara pernah main di Film Sang Pencerah. NO!!

Umat Muhammad ini akan menghuni Surga terlebih dahulu dibanding Umat yang lain. Kalau murtad, ya semoga masih ada tempat.

Lukman Sardi, sebentar lagi ulangtahun. Usianya 44 tahun jika Allah SWT beri dia umur pada 14 Juli 2015 nanti.

Untuk Mas Lukman Sardi, selamat memeluk agama baru. Tetapi coba sekali-sekali pergilah ke makam. Ada rahasia di sana.

Lihatlah di batu nisan, kenapa banyak yg Hari Lahir & Hari Kematian berdekatan. Kenapa Bulan Lahir & Bulan Kematian itu dekat.

Bahkan ada beberapa batu nisan di makam, ternyata baik Tanggal, Bulan, dan Tahun Kematian itu sama persis.

Usia 44 tahun meninggalkan Islam memang tidak masalah bagi Islam. Karena, murtad itu persoalannya pada pelakunya.

Banyak orang sadar tersesat dan mualaf ketika menjelang kematiannya. Namun ada pula yang tersesat justru di usia uzur.

Saya dan keluarga patut bersyukur, karena menjadi Muslim sejak lahir. Insya Allah anak cucu nantinya juga tidak akan tersesat.


Hare gene kok masih ada orang murtad, berarti dia benar-benar tidak tahu sedang bermasalah dunia akherat. Salam.


Unknown
Thursday, June 18, 2015

Simpan janjimu, Akhi.. Sebelum kau halalkan aku.



Bismillahirrahmanirrahim…
Akhi, terimakasih atas kata- kata indah yang kau berikan untukku, namun ketahuilah bahwa seharusnya, kata- kata itu belumlah berhak atasku menerima. Bukan aku tak mau mendengar apalagi tidak peduli, namun ijinkanlah rasa malu ini menjadi penjagaku, rasa malu kepada Allah yang memang seharusnya aku miliki, sebelum engkau halalkan aku.
Akhi, jangan mengumbar janji dan rayuan, karena semua itu akan justru menjadi perendah atas dirimu sendiri dihadapanku. Aku memanglah wanita biasa, yang menyukai kata- kata manis, namun ijinkan rasa takutku ini berbicara. Aku tak ingin terjebak dalam apapun maksud dalam hatimu, yang memang tidak aku ketahui sama sekali. Aku seorang wanita yang harus menjaga kehormatan sampai aku halal untuk siapapun yang menjadi suamiku nanti. Maka simpan janjimu, akhi sebelum kau halalkan aku!
Akhi, kau tawarkan bintang, walau itu mustahil bagimu. Kau tawarkan bulan, walau pasti kau tak mungkin menggapainya. Kau menjanjikan keindahan masa depan walau kau belum pasti mengenalinya.Janjimu selalu menawarkanku keindahan semesta yang mengagumkan.
Akhi, aku mengerti bahwa semua itu adalah bentuk perhatianmu kepadaku, juga adalah bentuk kekagumanmu atasku. Kau ingin aku meyakininya…Stop! simpan saja Janjimu, Ya Akhi!sebelum engkau halalkan aku.
Sadarilah ya akhi, kegagahan janjimu itu dapat meruntuhkan hijabku, melemparkan iffah dan izzahku pada jurang terendah hingga aku tak mampu merangkak naik kembali. Maka akhi, simpan janjimu sebelum kau halalkan aku!
Ya Akhi, walau setampan apapun wajahmu,segagah apapun fisikmu, takkan membuatku terlena karena engkau memang bukanlah kekasih halalku.
Setinggi apapun janjimu, dan selembut apapun perlakuanmu, aku tak mau menjadikannya sebagai angan- angan terindah karena belum tentu Allah mentakdirkan engkau untukku.
Walau mungkin sempat terbersit dalam hati untuk dapat bersamamu, namun aku tak akan rela menghinakan dan merendahkan diri, ataupun memohon serta mengemis perhatian agar engkau melirikku. Aku sangat yakin, bahwa apa yang terlihat indah di mataku belum tentu juga yang terindah dalam pandangan-Nya.
Ya akhi, ajari aku untuk menjadi pemalu. Malu untuk menanggapi janji- janjimu dengan serangkaian kata- kata surga, karena syaitan pasti telah bersiap melepaskan anak panahnya di antara kita dan menyiapkan perangkap-perangkapnya sehingga neraka akan terasa seperti di syurga.
Aku tak mau menjadikan janjimu sebagai kesalahan untuk mudah percaya. Aku hanya ingin menjaga hati dari hal-hal yang belum tentu pasti. Ingatlah ya akhi, bahwa “setiap janji itu akan diminta pertanggungjawaban.” (QS al-Israa’ [17]: 34)
Bukan keindahan pesona mimpi yang aku inginkan, atau kreasi janji yang hanya sekedar pemanis mulut, yang aku harapkan. Tapi kesejatian cinta karena Allah yang membuat hati kita berhati- hati dalam melangkah, serta kesucian kehormatan kita dihadapanNya, itulah yang aku dambakan. Jadi…simpan janjimu, ya akhi, sebelum kau halalkan aku!
Semoga mata hati bisa menyadarinya..


By: Esqiel
Unknown

Penantian Suci



AKU tak bisa membaca bahasa matamu, namun menikmati debar ini. Menikmati saat bening matamu memuarakan aliran rindu dari lubuk hati. Sungguh, membuncahlah bahagia bila menyusupkan pandangan di bola matamu, rasanya jiwa ini rela terperangkap dalam jejaring cintamu. Aih, inikah sebenar-benarnya jelaga kasih yang selama ini kudamba dalam kembara penantian?
Saat ini, tak ada rasa manis selain manisnya cumbu rayumu, tak ada rasa pahit selain pahitnya bila tak kucecap untaian kata-katamu. Tak ada sebersit keraguan pun dalam sendi-sendi sanubari bahwa engkaulah bidadari yang dianugerahkan Allah Swt dalam takdir penghidupan. Sepasang sayapmu telah tanggal di lelangit jiwa hingga buatku laksana diterbangkan pesona keluhuran perangaimu.
Kini sampailah aku di dahan keyakinan, bahagiaku karena adamu, dan sempurnamu karena adaku maka kuingin kita saling melengkapi, saling mengisi cawan kesetiaan hingga kita teguk air mata bahagia di atas pelaminan asmara atas nama-Nya.
“Dinda Fatimah Azzahra, maukah engkau menjadi istriku? Telah lama aku meneguh yakin, Insya Allah membangun mahligai rumah tangga denganmu itu sebenar surga dunia,” ujarku saat melaksanakan proses ta’aruf di rumah perempuan yang begitu kuharap dapat menjadi makmumku kelak.
“Sungguh kanda Arief Siddiq Razaan, sebuah kehormatan terbesar bersebab kakanda menggumpal niat untuk mempersunting Fatimah menjadi pasangan hidup. Hanya saja, Fatimah ragu, adakah perasaan kanda itu sebenar ikhtiar cinta berlandaskan dzikir atau justru sekedar hasrat birahi yang merasuk di dalam pikir?”
“Mengapa terbersit prasangka seperti itu, dinda Fatimah? Sungguh, kanda begitu kagum dengan matamu yang indah, tanganmu yang lembut, dan bibirmu yang begitu syahdu melafazkan ayat-ayat Al Qur’an. Kanda yakin memilikimu ialah penyempurna kehidupan.”
“Inilah yang Fatimah khawatirkan, sebab kanda Arief menafsirkan rasa kagum sebagai cinta. Bukankah dalam Hadist Tarmizi diterangkan bahwa Rosullulah telah bersabda cintailah seseorang itu sewajarnya saja, karena bisa saja suatu saat nanti ia akan menjadi orang yang kamu benci.”
“Apa kaitan hadist tersebut dengan ikhtiar kanda melamar dinda Fatimah?”
“Rasa kagum kanda Arief terlalu berlebihan, itu tak lebih dari naluri untuk menguasai, padahal dalam cinta sejati tidak boleh ada hasrat untuk menguasai. Cinta sejati dimulai dari risalah hati untuk melindungi. Kemudian, jika yang kanda kagumi ialah mata, tangan dan bibir, saat ini juga Fatimah ikhlas memberikannya, daripada mata, tangan dan bibir Fatimah meruntuhkan keimanan kanda Arief, karena Fatimah khawatir jika Allah Swt mengambil seluruh bagian tubuh yang kanda kagumi dalam diri Fatimah, maka rasa cinta di hati kanda juga akan musnah. Lalu mewujudlah kebencian dan rasa sesal yang mendalam.”
Aku terhenyak. Benarkah rasa kagumku yang berlebihan inilah yang menjadi dasar untuk memburunya? Tiba-tiba kurasa batinku serupa pemburu binatang liar. Astaqfirullahaladzim…. Sungguh, ujaran Fatimah membuatku tersadar bahwa sesungguhnya cinta sejati tumbuh bukan karena benih kehinaan nafsu birahi dan hasrat ingin menguasai.
“Baiklah dinda Fatimah, biarlah kanda renungkan segala petuahmu. Sesungguhnya benar adanya, mata hati ini telah dibutakan dengan elok parasmu, teduhnya mata serta lentiknya jari jemarimu juga sekatup bibirmu yang syahdu mendendang kalam Ilahi. Setelah kuinsyafi dalam batin, ketika aku memilihmu menjadi pendamping hidup sesungguhnya itu karena Allah Swt dan segala yang ada padamu kuterima baik dari ujung rambut hingga ujung kaki. Kalau begitu izinkanlah kakanda undur diri, Insya Allah kanda akan sholat tahajud dan memohon kemantapan hati untuk meneruskan atau memutuskan ta’aruf ini.”
“Alhamdulillah, kanda. Memang sebaiknya demikian, semoga Allah Swt memberikan petunjuk-Nya. Insya Allah kita akan meramu sujud malam ini, di tempat yang berbeda tetapi tujuan kita sama agar Allah Swt membimbing kita ke dalam teduhnya Al-Fatihah, dan menunjukkan kita pada jalan lurus untuk menuju gerbang mahligai rumah tangga.”
Setelah berucap salam, dengan langkah pasti kutinggalkan rumah perempuan yang kucintai. Di sepanjang jalan tak henti aku berdzikir sebab hampir saja keimananku runtuh hanya karena terpesona pada kecantikan seorang wanita. Beruntunglah Allah Swt masih menegurku lewat Fatimah.
Alangkah malunya diriku yang telah mengagungkan hawa nafsu atas nama cinta. Setibanya di kontrakan, langsung kuambil Al-Qur’an, entah mengapa saat membaca surah Yassin (36:36) yang bermakna “Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa-apa yang mereka tidak ketahui,” tangisku pun tumpah. Sungguh ayat ini semakin membuat dadaku sesak sekali, bersebab kerap kubaca namun tak kupedomani. Benar adanya, jika ingin menikah maka nikahilah perempuan karena ikhtiar untuk memuliakan Allah Swt, bukan karena terjerembab pada lumpur kekaguman fisik yang berujung pada kehinaan jiwa. Akhirnya aku tak sanggup lagi meneruskan pembacaan Al-Qur’an sebab air mataku terlalu deras hingga membasah di lembarannya.
Beberapa malam telah terlewat, namun aku juga belum mampu mengambil keputusan. Hal ini disebabkan aku belum berani memohon petunjuk karena hatiku masih dikuasai mabuk kasmaran. Tetapi malam ini, aku menemukan kekuatan untuk memohon ditunjukkan jalan atas ikhtiar menjadikan Fatimah sebagai pasangan hidup adakah sebenar cinta abadi atau justru sebuah kemayaan yang dipenuhi nafsu duniawi. Setelah kutunaikan shalat tahajud, maka diberikanlah aku sebuah kemantapan hati bahwa cintaku padanya Insya Allah karena dilandasi untuk menuju mahligai rumah tangga yang diridhoi Ilahi.
Pagi ini, kusambangi lagi rumah Fatimah. Alhamdulillah perempuan yang telah meyakinankan hatiku untuk mempersuntingnya hanya karena berharap rahmat Allah Swt menyambutku dengan ramah. Hanya saja, aku menangkap ada sesuatu keanehan di bola matanya.. Entahlah, aku tak mampu membaca maknanya apa.
“Dinda Fatimah Azzahra, maukah engkau menjadi istriku? Kali ini aku sebenar telah memantapkan hati, juga bermunajat pada ilahi. Insya Allah ikhtiar menikahimu ialah karena aku sebenar ingin menyempurnakan imanku melalui ikatan pernikahan. Aku mencintaimu karena Allah.”
Kulihat matamu berkaca-kaca, aku tak mampu berkata apa-apa, sungguh sejujurnya melihat gerimis tangis menderaskan hujan air mata di wajahmu membuatku tersiksa. Aku menangkap bahwa tangismu bukanlah tangis bahagia, tetapi mengapa tidak bahagia?
“Kanda Arief, sejujurnya Fatimah bahagia mendengar bahwa keputusan kanda Arief untuk kembali melamar karena didasari niat untuk menyempurnakan iman melalui ikatan pernikahan. Hanya saja, Allah Swt berkehendak lain.”
“Berkehendak lain? Apa maksudnya dinda Fatimah?”
“Fatimah sudah menerima lamaran lelaki lain.”
Hatiku terasa patah jadi dua. Baru juga beberapa hari yang lalu aku datang, mengapa kini perempuan yang kukasihi telah menerima lamaran orang lain.
“Siapakah lelaki yang melamar dinda Fatimah?”
“Namanya Ustad Yahya Syarif Hidayatullah. Beliau pengasuh pondok pesantren Al-Hasanah, yang terletak di Bekasi.”
Astaqfirullahaladzim… Mendengar nama itu jantungku seakan meledak. Pondok pesantren Al-Hasanah di Bekasi hanya ada satu, di pondok itulah aku menempa ilmu agama semasa kecil hingga SMA. Barulah saat kuliah meninggalkannya. Saat ini aku melanjutkan pendidikan di Universitas Gajah Mada, dan seminggu lagi wisuda. Jujur saja, niat melamar Fatimah juga untuk kado terindah bagi ayah yang selalu bertanya kapan aku menikah. Memang saat melamar Fatimah aku belum memohon izin ayah, sebab ayah juga membebaskanku dalam menentukan pasangan.
“Ya Allah… Ampunilah hamba-Mu yang tak sanggup menghadapi cobaan-Mu ini.” Tiba-tiba aku tak mampu membendung suaraku.
“Ini sudah takdir Allah, relakanlah kanda.”
“Bagaimana mungkin aku merelakan dinda Fatimah menikah dengan ayah kandungku.”
“A…apa! Ustad Yahya ayah kandung kanda Arief?”
“Benar, beliau ayah kandung kanda. Memang beliau telah menduda, semenjak tujuh tahun yang lalu. Bagaimana bisa adinda Fatimah mengenal ayahku?”
Sejenak tak ada suara. Kulihat mata Fatimah berkaca-kaca, seolah tengah menahan agar air mata tak kembali tumpah.
“Ustad Yahya itu sahabat karib ayahku, sebelum ayahku meninggal tiga setengah tahun yang lalu. Saat beliau meninggal, beliaulah yang menjadi imam shalat jenazah. Jujur saja, Fatimah sangat kehilangan sosok ayah, beliau mengajarkan Fatimah ilmu agama dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan. Hingga pada akhirnya Fatimah memohon pada Allah Swt, semoga suatu ketika diberikan jodoh seperti sosok ayah. Insya Allah, meski bagaimanapun rupa dan usianya jika memang sosok itu mampu membawa Fatimah menuju surga dengan segenap iman dan takwa, niscaya Fatimah akan menerimanya. Ternyata dua hari yang lalu, ibu malah menawarkan bagaimana jika Fatimah dijodohkan dengan Ustad Yahya, lalu Fatimah kaget dan bertanya jika memang ibu kagum pada ustad Yahya mengapa tidak beliau saja yang menikah dengannya?”
“Lalu apa kata ibumu, dinda Fatimah?”
“Ibu berkata bahwa tak akan pernah ada yang bisa mengantikan posisi almarhum ayah di hatinya. Fatimah tak mampu lagi berkata apapun. Malam harinya Fatimah memohon petunjuk kepada Allah Swt, apakah memilih kanda Arief atau ustad Yahya sebagai pendamping hidup Fatimah, dan ternyata penantian jodoh yang Fatimah harapkan lebih meyakini bahwa ustad Yahya ialah sebenar lelaki yang mampu membimbing Fatimah menuju surga Allah Swt di hari kiamat kelak. Hingga akhirnya, kemarin ustad Yahya datang atas undangan ibu, dan menyampaikan maksud untuk memohon agar sudilah kiranya beliau menikahiku dan ternyata beliau menyanggupinya.”
“Ayah kejam! Mengapa beliau tidak mengabarkannya padaku.”
“Ustad Yahya juga ingin memberikan kejutan pada anaknya, saat anaknya wisuda Minggu depan beliau ingin memperkenalkanku sebagai calon ibunya. Beliau juga berkata bahwa anaknya juga ikhlas jika ayahnya menikah lagi, bahkan sebelum almarhumah istrinya meninggal juga berwasiat agar ustad Yahya menikah lagi serta mencari perempuan yang mampu mengurusnya, dan Fatimah juga baru tahu sekarang jika anaknya ternyata dirimu kanda Arief.”
Ayah tidak berdusta. Memang benar aku mengujarkan itu dan ibu juga berwasiat demikian. Hanya saja sungguh cobaan ini tetap tak mampu kuterima dengan nalarku. Hanya saja aku meyakini bahwa inilah jalan yang telah ditetapkan Allah Swt, dan Fatimah, perempuan yang telah kuyakini menjadi bidadari surgaku kini akan menjadi ibuku. Tetapi jika memang ayahku ialah penantian suci Fatimah dalam pendambaanya mendapatkan suami yang mampu membimbing menuju jalan surga dunia akhirat, sesungguhnya ayahku Insya Allah lelaki yang tepat. Kini, telah kuputuskan, untuk mengikhlaskan cinta ini dengan derap langkah ketulusan yang meninggalkan jejak-jejak kesabaran di bumi Allah Swt.
Biarlah Fatimah menjadi ibuku, sebab entah mengapa segala yang kusuka darinya memang seperti yang ada pada diri ibuku. Beliau membelaiku dengan jemarinya yang lembut, menatapku dengan mata teduhnya ketika memberikan petuah, dan dengan sabarnya mengajariku membaca Al-Qur’an.
“Fatimah, kanda terima dirimu menjadi ibuku, mohon bimbinglah anakmu menemukan pendamping hidup seperti yang engkau impikan dalam penantian sucimu.”


By: Arief Siddiq Razaan
Unknown

DEARBORN, Kota pertama di Amerika yang terapkan syariat Islam

Ini kota pertama di Amerika yang terapkan syariat Islam
siswa muslim di Dearborn, Michigan, Amerika Serikat


Ada yang istimewa di Michigan, Amerika Serikat (AS). Dewan Kota Dearborn, salah satu kota di negara bagian itu, memutuskan untuk menerapkan Syari’at Islam setelah melalui proses pemungutan suara pada 2 tahun lalu. 

Aturan tersebut mulai diberlakukan pada 1 Januari 2014. Hukum Syariah itu mengatur segala aspek seperti, pidana, politik, ekonomi, dan hubungan personal seperti, pernikahan, cara berpuasa, makanan, dan higienitas. Demikian dilaporkan National Report (NR), Ahad (27/10/2013).

Hukum baru itu akan memberikan sanksi rajam bagi pelaku zina dan perselingkuhan. Untuk pelanggaran lain seperti aborsi, mabuk, dan lainnya juga dikenakan hukuman syariah.
Sebagian besar warga kota menyambut penerapan hukum baru tersebut. Sementara sebagian kecil lainnya khawatir bahwa itu akan terlalu keras, mengancam kebebasan masyarakat, serta tidak sesuai dengan konstitusi AS.
Saat ditanya mengenai alasan penerapan Syari’at Islam, salah seorang warga lokal Dearborn mengatakan kepada NR bahwa,itu merupakan kebutuhan kita sebagai hamba Allah.

“Ini karena kita sangat butuh kepada Allah yang MahaKuasa, dengan segala kemurahan-Nya, telah mencipatakan aturan bagi kita, sehingga kita dapat menggunakannya untuk keadilan. Kami berharap dapat melihat kota-kota lain mengupayakan pelegalan aturan seperti ini,” ujar Jeremy Ahmed.
Kota Dearborn telah dikenal sebagai surga bagi Muslimin dan non-Muslim yang simpati kepada Islam. Populasinya mencapai 98.000 jiwa, dengan 30%-nya merupakan Muslim. Hal tersebut menjadikan Dearborn sebagai pusat Muslimin AS terbesar di AS.



Unknown
Wednesday, June 17, 2015

Benua Amerika Adalah Negeri Muslim yang Dimurtadkan

Amerika-Negeri Muslim-13-PENEMU BENUA AMERIKA yang sebenarnya-jpeg.image

Benua Amerika yang kita kenal saat ini ternyata memiliki hubungan sejarah yang sangat kuat dengan Islam. Nampak sekali dari banyaknya jejak-jejak peninggalan yang tersisa dan masih bisa kita saksikan sampai detik ini, yang paling banyak adalah jejak tentang nama-nama wilayah yang sangat identik dengan Islam. Amerika sudah mengenal Islam, jauh sebelum para perompak dari Eropa datang. Islam sudah menjadi kultur budaya di Amerika hingga akhirnya punah dan dimurtadkan oleh para misionaris kristen asal Eropa.

Jika Anda mengunjungi Washington DC, datanglah ke Perpustakaan Kongres (Library of Congress). Lantas, mintalah arsip perjanjian pemerintah Amerika Serikat dengan suku Cherokee, salah satu suku Indian, tahun 1787. Di sana akan ditemukan tanda tangan Kepala Suku Cherokee saat itu, bernama Abdel Khak dan Muhammad Ibnu Abdullah.

Amerika-Negeri Muslim-1-suku-cherokee-jpeg.image

Isi perjanjian itu antara lain adalah hak suku Cherokee untuk melangsungkan keberadaannya dalam perdagangan, perkapalan, dan bentuk pemerintahan suku cherokee yang saat itu berdasarkan hukum Islam. Lebih lanjut, akan ditemukan kebiasaan berpakaian suku Cherokee yang menutup aurat, sedangkan kaum laki-lakinya memakai turban (surban) dan terusan hingga sebatas lutut.

Cara berpakaian ini dapat ditemukan dalam foto atau lukisan suku cherokee yang diambil gambarnya sebelum tahun 1832. Kepala suku terakhir Cherokee sebelum akhirnya benar-benar punah dari daratan Amerika adalah seorang Muslim bernama Ramadan Ibnu Wati.
Amerika-Negeri Muslim-2-Rmadhan Ibnu Wati-jpeg.image
Ramadhan Ibnu Wati

Berbicara tentang suku Cherokee, tidak bisa lepas dari Sequoyah. Ia adalah orang asli suku cherokee yang berpendidikan dan menghidupkan kembali Syllabary, suku mereka pada 1821. Syllabary adalah semacam aksara. Jika kita sekarang mengenal abjad A sampai Z, maka suku Cherokee memiliki aksara sendiri.

Yang membuatnya sangat luar biasa adalah, aksara yang dihidupkan kembali oleh Sequoyah ini mirip sekali dengan aksara Arab. Bahkan, beberapa tulisan masyarakat cherokee abad ke-7 yang ditemukan terpahat pada bebatuan di Nevada sangat mirip dengan kata ”Muhammad” dalam bahasa Arab.
Amerika-Negeri Muslim-10-Sequoyah atau yang Dikenal dengan George Gist-jpeg.image
Sequoyah atau yang Dikenal dengan George Gist

Bukti dalam sumber-sumber Barat:

     Profesor Barry Fell (Baca: Biografi Sejarahdari Wikipedia), pensiunan dosen dari Harvard University dan juga anggota dari American Academy of Science dan Seni, Royal Society, epigrafi Society dan Masyarakat Penemuan Ilmiah dan Purbakala, bersikeras tentang kedatangan Islam di Amerika pada tahun 650-an, 2 prediksi pendapat ini pada kaligrafi Cufic adalah peradaban yang ditemukan di berbagai penggalian di seluruh Amerika. Jika kata-kata Profesor Fell memiliki nilai kebenaran, maka umat Islam telah tiba di Amerika selama era Khalifah Utsman, atau setidaknya di masa Ali, khalifah keempat.

Bukti kedua yang ditawarkan oleh Profesor Fell adalah bahwa tulisan “In the Name of Allah”
Amerika-Negeri Muslim-3-gambar 1-jpeg.image

Demikian juga, batu bantalan tulisan “Muhammad adalah Nabi Allah” 
Amerika-Negeri Muslim-4-gambar 2-jpeg.image

adalah berkaitan dengan era yang sama. Seperti terlihat dengan perbandingan dua gambar, prasasti tidak dalam gaya modern Arab, sebaliknya mereka berada dalam gaya Cufic, relevan dengan abad ketujuh.

Orang-orang Arab, sesuai dengan temuan Profesor Fell, menetap di Nevada selama abad ketujuh dan kedelapan. Keberadaan awal dari sebuah sekolah, yang diajarkan Islam dan ilmu pengetahuan, khususnya navigasi, telah terungkap setelah penyelidikan arkeologi yang dilakukan oleh Profesor Heizer dan Baumhoff of California Universitas sekitar WA 25 di situs Nevada. Penggalian di Nevada telah menemukan tulisan di naskhi Arab dan gaya Cufic yang tertulis di batu yang membawa informasi tentang sekolah ini.
Amerika-Negeri Muslim-5-gambar 3-jpeg.image

Pada abad kedua belas, Athapcan Tribe, terdiri dari Apache asli dan Navajos, menyerbu wilayah yang dihuni oleh orang-orang Arab. Pribumi yang buta huruf terpesona dengan sekolah-sekolah yang didirikan oleh orang-orang Arab, dan, mungkin dengan bantuan tawanan, berusaha meniru subyek yang sama, mengubah bentuk geometris menjadi binatang mitos, yang dilakukan selama berabad-abad.

Gambar berikut adalah tulisan Cufic ditemukan pada tahun 1951 di White Mountains, dekat dengan kota Benton di perbatasan Nevada. Kata-kata Setan maha mayan, yaitu Iblis adalah sumber dari segala kebohongan, telah ditulis dalam gaya Cufic khas abad ketujuh.
Amerika-Negeri Muslim-7-gambar 5-jpeg.image

Sekali lagi, sebuah prasasti batu milik pasca-650 CE, bantalan huruf Cufic H-M-I-D,  kata Hamid. Tulisan Arab lain yang ditemukan di bebatuan Atlata di Valley of Fire di Nevada.
Amerika-Negeri Muslim-8-gambar 6-jpeg.image

    Seorang Penulis Jurnal Amerika, saat bepergian dari Malden ke Cambridge di negara bagian Massachusetts pada tahun 1787, menulis, Pendeta Thaddeus Mason Harris melihat beberapa koin ditemukan oleh pekerja selama pembangunan jalan. Para pekerja, tidak mempedulikan koin tersebut. Akibatnya, Harris memutuskan untuk mengirim uang tersebut ke perpustakaan Harvard College untuk pemeriksaan. Penelitian menghasilkan bahwa ini sebenarnya adalah Samarqand Dirham dari abad kedelapan dan kesembilan. Seperti dapat dilihat pada gambar, koin nyata menampilkan prasasti La ilaha illa-Allah Muhammadun Rasulullah (Tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasul-Nya) dan Bismillah (dengan nama Allah).
Amerika-Negeri Muslim-9-gambar 7-jpeg.image

Sepotong batu ditemukan di sebuah gua di wilayah Corinto di El Salvador. Bantalan prasasti Malaka Haji Malaya ini telah diidentifikasi sebagai prasasti abad ketiga belas yang menunjukkan kedatangan Muslim di Amerika Selatan, yang mungkin datang dari suatu tempat di daerah Indonesia.
Amerika-Negeri Muslim-10-gambar 8-jpeg.image

Secara umum, suku-suku Indian di Amerika juga percaya adanya Tuhan yang menguasai alam semesta. Tuhan itu tidak teraba oleh panca indera. Mereka juga meyakini, tugas utama manusia yang diciptakan Tuhan adalah untuk memuja dan menyembah-Nya. Seperti penuturan seorang Kepala Suku Ohiyesa: ”In the life of the Indian, there was only inevitable duty-the duty of prayer-the daily recognition of the Unseen and the Eternal.” Bukankah Al-Qur’an juga memberitakan bahwa tujuan penciptaan manusia dan jin semata-mata untuk beribadah pada Allah.

Subhanallah… Bagaimana bisa Kepala suku Indian Cheeroke itu Muslim? Sejarahnya panjang.

PENEMU BENUA AMERIKA PERTAMA ITU ADALAH LAKSAMANA CHENG HO (SEORANG MUSLIM DARI CINA), BUKAN COLOMBUS

Semangat orang-orang Islam dari Cina saat itu untuk mengenal lebih jauh planet (tentunya saat itu nama planet belum terdengar) tempat tinggalnya, selain untuk melebarkan pengaruh, mencari jalur perdagangan baru dan tentu saja memperluas dakwah Islam, mendorong beberapa pemberani di antara mereka untuk melintasi area yang masih dianggap gelap dalam peta-peta mereka saat itu.

Beberapa nama tetap begitu kesohor sampai saat ini bahkan hampir semua orang pernah mendengarnya, sebut saja Tjeng Ho dan Ibnu Batutta, namun beberapa lagi hampir-hampir tidak terdengar dan hanya tercatat pada buku-buku akademis.

Para ahli geografi dan intelektual dari kalangan Muslim yang mencatat perjalanan ke benua Amerika itu adalah Abul-Hassan Ali Ibn Al Hussain Al Masudi (meninggal tahun 957), Al Idrisi (meninggal tahun 1166), Chihab Addin Abul Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) dan Ibn Battuta (meninggal tahun 1369).

Menurut catatan ahli sejarah dan ahli geografi muslim Al Masudi (871 – 957), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad seorang navigator muslim dari Cordoba di Andalusia, telah sampai ke benua Amerika pada tahun 889 Masehi. Dalam bukunya, ‘Muruj Adh-dhahab wa Maadin al-Jawhar’ (The Meadows of Gold and Quarries of Jewels), Al Masudi melaporkan bahwa semasa pemerintahan Khalifah Spanyol Abdullah Ibn Muhammad (888 – 912), Khashkhash Ibn Saeed Ibn Aswad berlayar dari Delba (Palos) pada tahun 889, menyeberangi Lautan Atlantik, hingga mencapai wilayah yang belum dikenal yang disebutnya Ard Majhoola, dan kemudian kembali dengan membawa berbagai harta yang menakjubkan.

Sesudah itu banyak pelayaran yang dilakukan untuk mengunjungi daratan di seberang Lautan Atlantik, yang gelap dan berkabut itu. Al Masudi juga menulis buku ‘Akhbar Az Zaman’ yang memuat bahan-bahan sejarah dari pengembaraan para pedagang ke Afrika dan Asia.

Dr. Youssef Mroueh juga menulis bahwa selama pemerintahan Khalifah Abdul Rahman III (tahun 929-961) dari dinasti Umayah, tercatat adanya orang-orang Islam dari Afrika yang berlayar juga dari pelabuhan Delba (Palos) di Spanyol ke barat menuju ke lautan lepas yang gelap dan berkabut, Lautan Atlantik. Mereka berhasil kembali dengan membawa barang-barang bernilai yang diperolehnya dari tanah yang asing.

Beliau juga menuliskan menurut catatan ahli sejarah Abu Bakr Ibn Umar Al-Gutiyya bahwa pada masa pemerintahan Khalifah Spanyol, Hisham II (976-1009), seorang navigator dari Granada bernama Ibn Farrukh tercatat meninggalkan pelabuhan Kadesh pada Februari tahun 999 melintasi Lautan Atlantik dan mendarat di Gando (Kepulaun Canary).

Ibn Farrukh berkunjung kepada Raja Guanariga dan kemudian melanjutkan ke barat hingga melihat dua pulau dan menamakannya Capraria dan Pluitana. Ibn Farrukh kembali ke Spanyol pada Mei 999.

Perlayaran melintasi Lautan Atlantik dari Maroko dicatat juga oleh penjelajah laut Shaikh Zayn-eddin Ali bin Fadhel Al-Mazandarani. Kapalnya berlepas dari Tarfay di Maroko pada zaman Sultan Abu-Yacoub Sidi Youssef (1286 – 1307), raja keenam dalam dinasti Marinid. Kapalnya mendarat di pulau Green di Laut Karibia pada tahun 1291. Menurut Dr. Morueh, catatan perjalanan ini banyak dijadikan referensi oleh ilmuwan Islam.

Sultan-sultan dari kerajaan Mali di Afrika barat yang beribukota di Timbuktu, ternyata juga melakukan perjalanan sendiri hingga ke benua Amerika. Sejarawan Chihab Addin Abul-Abbas Ahmad bin Fadhl Al Umari (1300 – 1384) memerinci eksplorasi geografi ini dengan seksama. Timbuktu yang kini dilupakan orang, dahulunya merupakan pusat peradaban, perpustakaan dan keilmuan yang maju di Afrika. Ekspedisi perjalanan darat dan laut banyak dilakukan orang menuju Timbuktu atau berawal dari Timbuktu.

Sultan yang tercatat melanglang buana hingga ke benua baru saat itu adalah Sultan Abu Bakari I (1285 – 1312), saudara dari Sultan Mansa Kankan Musa (1312 – 1337), yang telah melakukan dua kali ekspedisi melintas Lautan Atlantik hingga ke Amerika dan bahkan menyusuri sungai Mississippi.

Sultan Abu Bakari I melakukan eksplorasi di Amerika tengah dan utara dengan menyusuri sungai Mississippi antara tahun 1309-1312. Para eksplorer ini berbahasa Arab. Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan belahan bumi bagian barat, Amerika selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.

Dua abad kemudian, penemuan benua Amerika diabadikan di dalam peta berwarna Piri Re’isi yang dibuat pada tahun 1513, dan dipersembahkan kepada raja Ottoman Sultan Selim I tahun 1517. Peta ini menunjukkan letak belahan bumi bagian barat, Amerika Selatan dan bahkan benua Antartika, dengan penggambaran pesisiran Brasil secara cukup akurat.
Amerika-Negeri Muslim-11-Voyages_of_Zheng_He_1405-33-jpeg.image
Voyages_of_Zheng_He_1405-33

Amerika-Negeri Muslim-piri-reis-map 2-jpeg.image
piri reis map

Columbus sendiri mengetahui bahwa orang-orang Carib (Karibia) adalah pengikut Nabi Muhammad. Dia paham bahwa orang-orang Islam telah berada di sana, terutama orang-orang dari Pantai Barat Afrika. Mereka mendiami Karibia, Amerika Utara dan Selatan. Namun tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak rakyat Amerika, orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan menikahi orang-orang pribumi.

Lebih lanjut Columbus mengakui pada 21 Oktober 1492, 70 tahun dalam pelayarannya antara Gibara dan Pantai Kuba melihat sebuah masjid (berdiri di atas bukit dengan indahnya menurut sumber tulisan lain). Sampai saat ini sisa-sisa reruntuhan masjid telah ditemukan di Kuba, Mexico, Texas dan Nevada.

Namun, tidak seperti Columbus yang ingin menguasai dan memperbudak, bahkan membantai rakyat Amerika asli (baca: Kebohongan Amerika tentang Christopher Columbus), Orang-Orang Islam datang untuk berdagang dan bahkan beberapa di antaranya menikahi orang-orang pribumi.

Dan tahukah Anda? Bahwa 2 orang nahkoda kapal yang dipimpin oleh Columbus, kapten kapal Pinta dan Nina adalah orang-orang Islam, yaitu dua bersaudara Martin Alonso Pinzon dan Vicente Yanex Pinzon yang masih keluarga dari Sultan Maroko Abuzayan Muhammad III (1362). (THACHER, JOHN BOYD: Christopher Columbus, New York 1950).
Amerika-Negeri Muslim-16-banishingtheindians-jpeg.image
Banishing the Indians

Sekitar 70 tahun sebelum Columbus menancapkan benderanya di tanah Amerika, Laksamana Cheng Ho sudah terlebih dahulu datang ke sana. Para peserta seminar yang diutus oleh Royal Geographical Society di London sangat kaget  karena penemuan seorang kru kapal selam dan uraian sejarawan bernama Gavin Menzies. Dia juga seorang mantan perwira Angkatan Laut Kerajaan Inggris  (baca: Biography Gavin Menzies).

Menzies yang tampil dengan penuh keyakinan, menjelaskan teorinya tentang pelayaran terkenal dari pelaut mashur asal Cina, Laksamana Cheng Ho. Bersama bukti-bukti yang ditemuinya dari catatan sejarah, dia lantas membuat kesimpulan bahawa pelaut serta pengembara ulung dari Dinasti Ming itu adalah penemu awal benua Amerika, dan bukannya Columbus.

Bahkan menurutnya, Cheng Ho ‘mengalahkan’ Columbus dengan jarak (perbedaan) waktu sekitar 70 tahun. Apa yang dikemukakan Menzies tentu membuat semua orang tertipu karena masyarakat dunia selama ini mengetahui bahawa Columbus-lah penemu benua Amerika pada sekitar abad ke-15. Penjelasan Menzies ini dikuatkan dengan sejumlah bukti sejarah.
Amerika-Negeri Muslim-19-perbandingan-kapal layar colombus dan laksamana cheng ho-jpeg.image
Perbandingan kapal layar Colombus dengan Laksamana Cheng Ho

Menzies menunjukkan sebuah peta  sebelum Columbus memulai ekspedisinya, lengkap dengan gambar benua Amerika serta sebuah peta astronomi milik Cheng Ho yang disandarkan sebagai bahan bukti. Menzies sangat yakin setelah ia meneliti ketepatan dan kesahihan bahan-bahan bersejarah tersebut. (dp/Daulahislam/heboh.co)



Unknown
Tuesday, June 16, 2015

Menengok Sejarah Kekerasan Dalam ‘Pemaksaan Agama’ Antara Islam Dan Kristen


Org menyangka bahwa kristen lebih dulu masuk Indonesia timur, termasuk irian. Nyatanya gak begitu, kristen baru masuk ketika penjajah masuk. Maluku tdnya islam, penjajah portugis datang jd katolik, penjajah VOC datang jd protestan.

Nemu buku ini, ini contoh bgmn buku sejarah tdk tuliskan sejarah masuknya kristen ke Indonesia.

Masuk dan berkembangnya hindu budha dan Islam ke Indonesia dijelaskan dalam buku ini. Tp kristen tdk dibahas. Ini skedar mengungkapkan fakta ada sejarah yg ditutupi soal proses masuknya ke Indonesia.

Harusnya dijelaskan bagaimana portugis melakukan pemaksaan agama katolik pada pribumi yg notabene muslim. 

Harusnya juga dijelaskan bagaimana proses VOC kemdian dilanjutkan kerajaan protestan belanda melakukan kristenisasi. Penjelasan ini penting agar kita semua tau asal usulnya. Sehingga jangan ada persepsi, ulama yg da’wah islamisasi di irian sdg mengganggu warga kristen. 
Karena ulama ini sedang melakukan pengembalian kembali irian menjadi muslim.

Jk sejarah ditulis jujur, maka kita mengerti bahwa pemaksaan agama bukanlah dilakukan muslim, tp portugis dan belanda. Disebar persepsi bahwa Islam mengajarkan pemaksaan agama .. Jk kita belajar masuknya agama2 ke Indonesia, kita tau islam tdk melakukan itu.

Kalo sejarah ditulis jernih, maka kita tau katolik dan protestan lah yg melakukan pemaksaan agama thdp pribumi yg notabene muslim.

Islam disuruh mengakui kejahatan pemaksaan agama yg justru dilakukan pihak lain: katolik portugis dan protestan belanda.

Islam disuruh menanggung dosa sejarahnya orang lain. Dosa yg tak dilakukannya. Propaganda ini makan korban, banyak muslim yg jd tdk percaya diri, merasa Islam punya dosa sejarah tsb. Ini pentingnya sejarah.

Sejarah ditulis dg motif … Jk ditulis olh kolonial maka motif kolonialisasi menjadi alasan penulisan sejarah versinya. kemudian dicari2lah, diulik2lah, dituliskan sejarah seolah2 terjadi pemaksaan agama oleh muslim. Dikaranglah “demak”, “minangkabau” dsj.

Sejarah kristen yg terus berdarah2 sejak mendapatkan kekuasaan di era konstantin hingga hari ini juga diungkap saja, jgn sembunyikan.

yesus “dibunuh” yahudi, pasca yesus disalib, pengikut yesus terus diburu diintimidasi. Setelah kristen dpt kekuasaan, giliran yahudi diburu.

Ketika islam hadir, selain yahudi, islam juga jd objek serangan dr romawi yg kristen ini.

Jd kristen memburu pemeluk Islam dan Yahudi . hal ini berubah ketika muncul zionisme. Kristen bergabung dg yahudi memburu muslim. Sampai skrg.

Pertanyaannya, kapan sejarah berdarah kristen berhenti?
Satu2nya masa dimana kristen tdk melakukan “perburuan” adalah saat kristen jd korbannya. Yaitu sebelum era konstantin.

Lantas apa yg dimaksud dg penaklukan oleh Islam? apakah sama dg kolonialisasi yg dilakukan oleh kristen?
Islamisasi dunia oleh Islam ya seperi islamisasi nusantara, damai. Ktk sdg damai, romawi dan persia gak suka, ngajak perang, jdlah perang
Islam itu agama damai, penyebarannya juga damai spt islamisasi nusantara.

Tp ketika da’wah islam dihalangi, baru terjadi perang. Interaksi pertama dg romawi dan persia adalah ketika rasulullah mengirim surat da’wah kepada raja2 saat jeda hudaibiyyah.

Respon thdp ajakan rasulullah kpd raja2 ini utk masuk Islam adalah perang. Raja persia merobek surat rasulullah dan mengusir utusan.
Perang mu’tah adalah perang pertama romawi dg kaum muslimin. 3 ribu pasukan muslim lawan 200 ribu pasukan rowawi.

ketika romawi dan persia mengirim pasukannya utk mnghentikan da’wah Islam, apa yg harus dilakukan kaum muslim? diam? Menghentikan da’wah?

Sejak pertempuran mu’tah ini, terjadilah pertempuran2 kaum muslimin di tempat2 daerah jajahan romawi. Islam disebarkan dg pedang?
Apakah peperangan tsb utk memaksakan Islam di suatu daerah? Bukan, tp menghentikan kezaliman romawi.

Baik2 diajak masuk Islam oleh rasulullah, responnya kok ngirim pasukan. Ini lah sebab terjadinya perang.

Perang dlm islam bukan utk pemaksaan agama, juga bukan utk menjajah, juga bukan utk genocide, juga bukan utk merampok kekayaan
Sehingga berbeda karakter penaklukan oleh islam dg penaklukan oleh pasukan kristen.

Sehingga ini yang terjadi saat Islam membebaskan Jerusalem.
Embedded image permalink  

Ini perbedaan karakter ketika Islam membebaskan dan ketika kristen menaklukan. didasari perbedaan motif  
Embedded image permalink

Shg ketika di zaman khalifah umar ra, abu ubaidah mengembalikan jizyah kpd penduduk kristen di syam krn merasa tdk mampu melindungi mrk.

Romawi mengerahkan tentara besar2an ke syam, ktk pasukan abu ubaidah mrasa tdk bs lg melindungi penduduk kristen syam, jizyah dikembalikan.

Penduduk kristen syam malah mendoakan pasukan Islam agar menang melawan romawi, krn mereka lebih nyaman dipimpin islam drpd dijajah romawi.

Sehingga istilahnya bukan kolonialisasi atau penaklukan tp pembebasan Islam. Krn proyeknya membebaskan negeri2 kezaliman penjajahan.
Saat kristen menaklukan yerusalem, habis itu penduduk muslim dan yahudi. Beda dg ktk islam mmbebaskan konstantinopel  

Perbedaan motif ini pula yg membedakan islamisasi dan kristenisasi di nusantara 

Tahun 1492 , katolik spanyol membunuh dan mengusir yahudi. Dan Khilafah Islam menerima yahudi yg terusir ini dan melindunginya.

Sebelum zionis hadir, Islam menjadi pelindung yahudi. Zionis membuat yahudi jd kurang ajar, membunuh yg melindunginya.

Perbedaan karakter penyebaran Islam dan penyebaran kristen karena ada perbedaan doktrin. 


Karena prinsip da’wah Islam bukan memaksa , krn iman gak bs dipaksa2, dan kewajiban kita cuma menyampaikan, kalo gak mau ya tanggung sndiri.

Semangat genocide juga menjadi semangat yg diajarkan bible.  
Embedded image permalink

Coba bandingkan korelasi bibel dan sejarah kristen. “Bunuh semua yg bernafas” 

Sehingga perintah paus kpd spanyol dan portugis utk melakukan penjajahan ada justifikasinya dlm bible.  

Sejarah itu terus berlanjut, sejarah berdarah ini skrg dilanjutkan oleh AS, pemaksaan agama mengiringi invasi AS  

Karena sejak kristen meraih kekuasaan di era konstantin hingga di era invasi AS skrg, memang sejarah berdarah ini belum pernah berhenti.

Coba bantah pernyataan sy, berikan argumen bahwa sejarah kristen pernah istirahat dari membantai sejak pegang kekuasaan era Konstantin.

Menceritakan fakta sejarah berdarah kristen sejak era konstantin hingga invasi AS hari ini adalah menebar kebencian?

Yg melakukan invasi adalah AS dan israel , yg dipropagandakan sbg teroris adalah umat Islam: hamas, taliban. Proganda ala pelem Rambo.




By: @hafidz_ary 
Unknown

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.