::selection {background:#F70000; color:#48FB0D;}
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------

Sikap Nabi Terhadap Penghinaan Atas Dirinya


Pada mau tahu kisah shahih ttg sikap Nabi terhadap penghinaan dirinya g?

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya ada seorang laki-laki buta yang memiliki seorang budak perempuan

Budak perempuan itu biasa mencaci maki dan merendahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.

Sebagai tuan, laki-laki buta itu telah memperingatkan budak perempuannya untuk menghentikan perbuatan buruknya itu.

Namun perempuan itu tidak mau menuruti peringatannya. Perempuan itu tidak mau berhenti menghina Nabi.

Pada suatu malam, budak perempuan itu kembali mencaci maki Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam.

Maki laki-laki buta itu mengambil belati dan menusukkannya ke perut perempuan serta menekannya dengan kuat,

Dia menekan pisau dengan kuat hingga budak perempuan itu mati, dan keluar janin dari perutnya, mengotori ranjang.

Keesokan paginya, berita pembunuhan perempuan yang hamil itu sampai pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam.

Maka beliau mengumpulkan para sahabat dan bersabda di tengah para sahabatnya:

“Aku bersumpah dengan nama Allah, hendaknya orang yang melakukan pembunuhan itu berdiri sekarang juga !”

Laki-laki buta itu berdiri dan menghampiri Nabi shallallahu alaihi wasallam, dan berkata: aku yang membunuhnya. Akulah tuannya.

Dia selalu mencaci maki dan menghina Anda. Aku telah memperingatkannya, namun ia tidak mau peduli.

Aku telah melarangnya, namun ia tidak mau berhenti. Aku memiliki dua orang anak seperti intan pertama darinya.

Ia amat sayang padaku. Ketika tadi malam ia kembali mencaci maki dan menghina dirimu,
maka aku pun mengambil belati, menusukkan ke perutnya dan menekannya dengan kuat sampai ia tewas.”

Kita potong sebentar kisah ini. Saya ingin tanya pada kawan-kawan, apa kira-kira jawaban Nabi -alaihis shalatu was salam- ?

Apakah Nabi -alaihis shalatu wassalam- marah pada si buta itu, dan menyuruh untuk diqishash (dibalas bunuh)?

Apakah Nabi -shallalllahu alaihi wasallam- marah, dan mengatakan: harusnya budak itu engkau biarkan saja, tidak usah kau bunuh?

Apakah Nabi -alaihisshalatu wassalam- menasehati orang tua itu: balaslah keburukan dengan kebaikan?

Apakah Nabi -alaihis shalatu wassalam- mengatakan: tidak perlu engkau membelaku, karena Allah telah membelaku?

Simaklah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam : “Hendaklah kalian semua menjadi saksi, bahwa darah perempuan itu telah sia-sia.

Apa maksudnya darahnya sia-sia? Artinya darahnya tidak berharga. Dia halal dibunuh. Pembunuhnya tidak dihukum qishash.

Di sini Nabi -alaihis shalatu was salam- membenarkah perbuatan si buta tadi.

Nabi -alaihis shalatu wassalam- tidak mengatakan: harusnya kamu melaporkan ke saya dulu, saya yang memutuskan.

Nabi -alaihis shalatu was salam- tidak mengatakan: Islam adalah agama rahmat, biarkan saja dia menghina.

Karena menghina Nabi -alaihis shalatu wassalam- berbeda dengan menghina person biasa. Beliau bukan person biasa.

Apakah Nabi -alaihis shalatu wassalam- tidak hafal ayat-ayat yang menyuruh bersikap pemaaf?

Apakah Nabi -alaihis shalatu wasalam- lupa pada hadits-hadits tentang keutamaan sabar dan pemaaf?

Hadits ini adalah riwayat Abu Daud no. 4361, An-Nasai no. 4070, Al-Baihaqi no. 13375, sanadnya dishahihkan oleh syaikh Al-Albani

Nabi -alaihis shalatu wassalam- tidak mengatakan: biarkan saja dia menghina, hakekatnya dia sedang menunjukkan keburukan dirinya.

Nabi tidak mengatakan: biarkan saja dia menghina, kemuliaanku tidak berkurang karena dihina oleh dia.

Repotnya, hari ini banyak orang sok bijaksana. Adakah yang lebih bijaksana dari Nabi Muhammad?

Apakah Nabi Muhammad sudah tidak lagi berakhlak mulia karena membiarkan orang dibunuh hanya karena menghina?

Semoga kultwit ini diterima Allah sebagai bentuk pembelaan saya yang lemah ini pada NabiNya -alaihis shalatu wassalam-. AMIN


By: @syarifbaraja

Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Sikap Nabi Terhadap Penghinaan Atas Dirinya. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://darawk.blogspot.com/2015/01/sikap-nabi-terhadap-penghinaan-atas.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Unknown - Sunday, January 11, 2015

Belum ada komentar untuk "Sikap Nabi Terhadap Penghinaan Atas Dirinya"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.