Kurang dari sebulan lagi
Jokowi-JK setahun berkuasa.
Selama berkuasanya
Jokowi-JK, kemiskinan terus bertambah.
Padahal kemiskinan menjadi
komoditi mahal pencitraan Jokowi-JK selama kampanye dan kini kemiskinan rakyat
pun dilupakan.
Coba teliti laporan BPS ttg
jumlah penduduk miskin pd bulan Maret lalu sudah capai 28,59jt org atau 11.2%
dari total penduduk.
Menjelang setahun Jokowi-JK
berkuasa, yakni pada Oktober ini BPS indikasikan jumlah kemiskinan meningkat
pesat.
Akhir2 ini kelakukan BPS
agak aneh, data indikator kemiskinan molor berbulan2 dari biasanya yang dirilis
disetiap pertengahan tahun.
Jokowi pidato di depan
paripurna DPR pada Agustus lalu pun tak menyunggung indikator kemiskinan ini.
Biasanya data kemiskinan ini
selalu disampaikan setiap presiden Indonesia dlm pidato kenegaraan jelang 17
Agustusan.
Molornya data kemiskinan BPS
ini jadi keanehan, seperti ada yang ditutup-tutupi.
Begitulah kesan publi,
walaupun alasan BPS bhw molornya data indikator kemiskinan krn responden 4 kali
lebih banyak dibanding sebelumnya.
Itulah alasan Badan Pusat
Statistik yang digaji rakyat, jadi banyak alasan jika ada pesanan. :)
Menurut kepalanya, bhw
karena memperbanyak sampel yg biasanya cukup disampel 75.000 rumah tangga, skrg
jadi 300.000 rumah tangga. :))
Konon katanya, yang tadinya
bisa dikerjakan satu bulan, sekarang jadi empat bulan.
Padahal bukankah BPS sudah
ada anggarannya APBN-nya, ya tinggal ditambah jumlah surveyornya saja toh agar
supaya tidak molor begini.
Paham kan? Nah, jelaslah BPS
cari-cari alasan saja molorkan data kemiskinan periode pertengahan tahun ini.
Sekarang sudah akan memasuki
bulan Oktober, seharusnya BPS sudah siap dg data kemiskinan terkini.
Alasan apalagi yang akan
dibuat oleh BPS ini menunda-nunda data rakyat miskin Indonesia ini?
Susahnya rakyat jika badan
sekaliber BPS ikut-ikutan ngawur dan tidak tepat janji rilis data kemiskinan.
Lalu atas dasar data apakah
APBNP dibuat oleh pemerintah? hahaha *ngarang.aja.loe*
Walaupun data bulan Maret yg
dirilis BPS lumayan "nendang" juga sih.
Ada data indeks
"keparahan kemiskinan" Maret 2015 capai 0,535, bandingkan dg Maret
2014 yaitu 0,435. Lebih parah miskinnya loe pada bro..
Selain itu juga ada data
indeks "kedalaman kemiskinan" yg mengukur jarak pengeluaran penduduk
miskin dg garis kemiskinan. Makin dalam bro...
Indeks kedalaman kemiskinan
Maret 2015 ada di level 1,971, dibandingkan Maret 2014 yaitu 1,753, Maret 2013
di level 1,745. Dalem miskinnya..
Ini juga data menurut BPS,
tingkat inflasi Sep 2014-Maret 2015 4.03% jadi faktor utama biangkerok elo,
elo, dan elo pada miskin.
Selain itu, BPS catet juga
naiknya harga pangan beras melonjak 14,48%, cabai rawit 26,28%, dan gula pasir
naik 1,92%.
Nah ini paling penting, upah
buruh tani harian Maret 2015 turun 1,34% dibandingkan Sep 2014, dari Rp 39.045
menjadi Rp 38.522.
Belum lagi faktor tingkat
inflasi perdesaan yg mencapai 4,40% brooo... *amponnn*.
Oktober ini Jokowi-JK genap
setahun berkuasa, tapi kelakukannya selama ini banyak ngawurnya jauh panggang
dari api mau sejahterakan rakyat.
Mulai dari lemahnya
penangangan krisis ekonomi, gaduh dan heboh sendiri antara anggota kabinet,
belum lagi penegakkan hukum yg tebang pilih.
Semua kelakukan pemerintah
Jokowi-JK dicatet rakyat senegara loh.
Untung yg demo-demo
kemaren-kemaren masih bisa disogok dan ditipu-tipu dikit.
Atawa yg demonya masih
setengah-setengah, cuma bela urusannya sendiri macem buruh, guru, kalo
mahasiswa ya makan-makan di istana sudah puas.
Tapi hati-hati loh dg
militan demonstran sosial media, mereka bisa kritik sepedas-pedasnya dan pasti
menyebar ke seluruh dunia.
Sampe2 tim infokom istana,
Kominfo kelabakan, dan akhirnya menkohansip belut turun tangan,walaupun hingga
saat ini masih keok lawan netizen.
Mau tahu rahasianya kenapa
netizen tak bisa dikalahkan? Karena mereka melihat dan memantau keseharian
Jokowi-JK dan rakyat secara real-time!
Dan para netizen itu tidak
mempan dibayar apalagi cuma dikasih makan siang!
Netizen protes atas
malapetak akibat Jokowi-JK berkuasa yg memiskinkan rakyatnya dan hamburkan aset
negara.
Netizen bersikap kritis
karena mencintai NKRI dan rakyat miskin Indonesia yg tidak dimuliakan Jokowi-JK!
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori dengan judul Setahun Berkuasa, Rakyat Melarat Meningkat Pesat. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://darawk.blogspot.com/2015/10/setahun-berkuasa-rakyat-melarat.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
Unknown - Sunday, October 4, 2015
Belum ada komentar untuk "Setahun Berkuasa, Rakyat Melarat Meningkat Pesat"
Post a Comment