::selection {background:#F70000; color:#48FB0D;}
----------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------
Friday, February 21, 2014

Harun Yahya Artikel #3

TRANSFORMASI SEL MENJADI ORGAN-ORGAN YANG BERBEDA

Kromosom  berasal dari kedua orang tua, terdapat di sel telur yang baru saja dibuahi di rahim ibu. Sel-sel ini mulai membelah dengan cepat, dan sel-sel yang baru terbentuk berdiferensiasi selagi sel-sel tersebut terus membelah. Sel-sel ini mulai memikul tugas-tugas yang berbeda dan mencapai bagian-bagian tubuh dimana mereka seharusnya berada. Demikianlah, alih-alih tetap menjadi gumpalan daging yang tersusun dari sel-sel yang sama, beberapa dari sel-sel tersebut berubah menjadi, contohnya sel-sel mata atau sel-sel lainnya menjadi sel-sel jantung dan pergi menuju tempatnya masing-masing. Contoh lainnya adalah bila sel-sel tersebut adalah sel-sel kulit, maka ia akan membungkus tubuh.
Selama tahap pembelahan ini, sel-sel bekerja dan bekerjasama sangat erat dan cermat seperti sebuah tim kerja yang sangat baik. Masing-masing sel peduli akan keseluruhan rencana dan bekerja dalam kondisi kerjasama dan komunikasi. Bagaimanakah tatanan dan koordinasi yang sedemikian maju itu terjadi?
Jawaban atas pertanyaan ini sangat jelas, yakni: Makhluk hidup diciptakan dengan sempurna dan ketrampilan serta kuasa pada penciptaannya adalah milik Allah yang Maha Kuasa. Pada salah satu ayat dalam Al Qur’an, Allah menyebutkan:
“Dia menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia membentuk rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kembalimu.” (Surat at-Taghabun: 3)
Bagaimanakah sel-sel mengetahui kemana mereka akan menuju? Organ mana sajakah yang mereka akan menjadi bagiannya, dan apa sajakah yang akan mereka lakukan disana?
Bagaimanakah mereka berinteraksi dengan sel-sel lainnya dengan demikian selarasnya?
Protein Dihasilkan dalam Berbagai Macam Bentuk untuk Sel-sel yang Berbeda
Sementara embrio berkembang di dalam rahim wanita, DNA yang akan menyusun mata embrio tersebut akan hanya membuat protein yang berkaitan dengan mata. Dengan cara yang sama, untaian DNA yang menyusun otak embrio hanya menghasilkan protein yang berkaitan dengan otak.
Hal pentingnya adalah sebagai berikut: DNA sel apa pun di tubuh—apakah itu sel tulang, sel hati, mau pun sel ginjal—mengandung semua informasi yang menyusun semua organ manusia. Akan tetapi, hanya protein terkait yang dihasilkan. Dengan kata lain, pada setiap sel terdapat informasi yang berkaitan dengan semua organ di dalam tubuh, namun tidak semua protein dibuat. Hanya protein yang menyangkut organ terkait yang dibuat. Untuk itu, histon, yang merupakan protein khusus, menyelubungi DNA untuk mencegahnya membuat protein yang tidak diperlukan. Kini salah satu rahasia terbesar yang menakjubkan para ilmuwan adalah bagaimana histon pada sel mengetahui gen-gen mana yang harus dihambat dan mana yang dibiarkan terus bekerja. Hal ini disebabkan karena protein adalah juga molekul yang tersusun dari atom-atom yang tidak hidup. Hal ini merupakan bukti bahwa atom-atom yang tidak memiliki kesadaran dan tidak memiliki kecerdasan tidak akan mampu membuat ciptaan yang hebat tersebut terwujud.
Koordinasi selama proses pembangunan sel-sel dipastikan dengan molekul DNA yang sama sekali tidak memiliki kecerdasan dan kesadaran.
DNA itu sendiri bukanlah merupakan ahli biokimia atau pun sebuah komputer super yang mampu menyelesaikan triliunan hitungan per detik. DNA hanya merupakan sebuah molekul yang tersusun dari karbon, fosfat, nitrogen, hidrogen, dan oksigen.
Sekarang, mari berpikir; setiap masing-masing sel yang membelah mengandung semua informasi genetik dalam seorang manusia. Artinya, setiap sel sebenarnya memiliki kemampuan untuk membuat otot jantung, sel darah merah, ataupun jaringan lainnya dalam tubuh. Walaupun setiap sel memiliki DNA, pada tahap-tahap perkembangan yang berbeda, hanya beberapa gen yang menjadi aktif di organ-organ yang berbeda. Sebagai contoh, pembentukan ginjal dan kode-kode fungsinya terdapat pada setiap sel; namun selama proses perkembangan hanya gen-gen yang terkait akan menjadi aktif pada organ ini pada beberapa waktu khusus.
Siapa yang memerintahkan sel untuk membelah dan terspesialisasi pada tugas-tugas yang berbeda selama pembelahan itu? Selanjutnya, bagaimanakah sel-sel memiliki indera untuk mematuhi perintah tersebut? Bagaimanakah mereka bekerja dengan disiplin dan organisasi seperti itu? Jelaslah bahwa tidak satupun dari hal-hal ini merupakan tatanan acak yang muncul secara kebetulan. Mereka semua ada atas kuasa Tuhan kita. (Surat as-Sajda:5)
Kesempurnaan Ciptaan Manusia tidak Terbatas Hanya pada Sel yang Terwujud pada Tempat dan Waktu yang Tepat dan Mengaktifkan Gen yang Tepat  
Sel-sel juga harus terdapat pada tahap yang tepat dari kehidupan dalam jumlah yang akurat. Beberapa gen “pemeliharaan” bekerja di semua sel hampir sepanjang waktu. Gen-gen lainnya berfungsi selama beberapa jam saja kemudian mengalami mode siaga hingga tugas berikutnya. Sebagai contoh, selama periode menyusui, produksi air susu dipercepat oleh sejumlah gen. Informasi yang tersedia diaktivasi pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang tepat dan pada lokasi yang semestinya. Para evolusionis berupaya untuk menjelaskan penggunaan jutaan informasi yang sedemikian terencana, penuh kesadaran, terhitung, dan rasional yang terdapat di DNA sebagai sebuah “kebetulan”. Akan tetapi, menjuluki peristiwa-peristiwa yang sangat terencana dan terorganisasi yang terjadi pada tingkat mikroskopik sebagai sebuah kebetulan adalah sebuah pernyataan yang tidak masuk akal. Sesungguhnya para evolusionis juga mengakui bahwa mereka masih belum mampu memberikan penjelasan mengenai diferensiasi sel-sel ini dan pembagian tugas-tugas yang sempurna pada sel-sel. Seorang ahli mikrobiologi evolusionis Ali Demirsoy mengakui kenyataan ini sebagai berikut:
“Bahwa banyak kelompok-kelompok sel dengan struktur dan fungsi yang berbeda terwujud dari sebuah sel telur yang dibuahi belum dapat dijelaskan dengan memuaskan sejauh ini” (Ali Demirsoy, Heritage and Evolution, Penerbit Meteksan, Ankara, 1984, hal 158)
Jelaslah bahwa semua peristiwa-peristiwa luar biasa ini tidaklah mungkin dihasilkan oleh suatu kebetulan atau dibuat oleh sel itu sendiri. Maka milik Siapakah kuasa dan kecerdasan yang mengatur semua peristiwa ini dan menciptakannya untuk tujuan khusus? Ada satu jawaban untuk pertanyaan ini: yakni Tuhan kita, yang dengan Kasih tak terbatas, menciptakan manusia dalam bentuknya yang sempurna kini dan terus-menerus memberkahinya dengan karunia yang tak terbatas. Dalam satu ayat pada Al Qur’an, Allah menyatakan:

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah tidaklah kamu dapat menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)”. (Surat Ibrahim:34)

Unknown

Harun Yahya Artikel #2

PENGLIHATAN KUCING YANG TAJAM DI MALAM HARI

Mata kucing merupakan salah satu bukti kesempurnaan Allah dalam penciptaan. Allah telah menciptakan mata kucing dengan pengaturan dan letak yang sesuai dengan makhluknya. Di salah satu ayat, Allah berfirman tentang kesempurnaan ciptaannya ;


Dia – lah Allah yang menciptakan, yang mengadakan, yang membentuk rupa, Dia memiliki nama – nama yang indah, apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada – Nya. Dan Dialah yang Maha perkasa lagi Maha bijaksana. ( QS. Al – Hasyr 24 )
Penglihatan malam kucing sangat kuat
Kucing dapat dengan mudah membedakan warna hijau, biru dan merah. Walaupun begitu, kelebihan sebenarnya dari mata kucing adalah agar dapat melihat di malam hari. Kelopak mata kucing terbuka di malam hari, ketika terkena sedikit cahaya, lapisan mata yang disebut iris membuat pupil mata membesar ( hamper 90% mata ) sehingga mereka lebih mudah melihat cahaya. Di saat mendapat cahaya yang lebih terang, system bekerja berlawanan untuk melindungi retina, pupil mengecil dan berubah menjadi garis tipis.
Ada sebuah lapisan yang tidak terdapat pada mata manusia. Lapisan ini berada di belakang retina, berfungsi sebagai penerima cahaya. Ketika cahaya jatuh di lapisan ini langsung di pantulkan kembali, cahaya lewat dua kali melalui retina. Oleh karena itu, kucing dapat melihat dengan mudah di saat cahaya hanya sedikit. Bahkan di saat gelap, di saat mata manusia tidak dapat melihat. Lapisan ini juga lah yang menyebabkan kenapa mata kucing bersinar di malam hari. Lapisan ini disebut Kristal tapetum lucidum yang dapat memantulkan cahaya. Berkat kistal ini, cahaya yang jatuh di belakang mata di pantulkan kembali ke retina. Beberapa cahaya yang di pantulkan kembali ke lensa, sehingga mata bersinar. Berkat struktur ini, jumlah cahaya yang diterima mata meningkat sehingga bisa melihat dalam kegelapan. Oleh Karena itu, kucing bias melihat lebih baik dalam gelap.  Ini bukanlah bentuk dari bio-luminescence, sebab binatang tidak menghasilkan cahanya, melainkan hasil dari pemantulan.
Alasan lain kenapa kucing bisa melihat dalam gelap juga karena adanya sel – sel batang yang lebih banyak di bandingkang sel – sel kerucut di retina mereka. Sebagaimana kita ketahui, sel – sel batang hanya sensitive pada cahaya. Mereka membentuk bayangan hitam atau putih tergantung dari cahaya yang datang dari objek, tetapi mereka sangat sensitive walau hanya dengan sedikit cahaya.
Berkat sel – sel batang ini, kucing dapat berburu dengan mudah di malam hari. Seperti kita lihat, Allah menciptakan struktur mata yang sesuai dengan kondisi dan nutrisi yang mereka butuhkan. Mata kucing memiliki struktur dan karakteristik yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini adalah salah satu contoh dari hasil ciptaan Allah. Hasil ciptaan Allah yang unik ini terbukti dalam salah satu ayat ;
Pencipta langit dan bumi, ketika Dia ingin menciptakan sesuatu, maka Dia hanya berkata “jadilah”, maka jadilah ia. ( QS. Al – Baqara 117 )
Bola mata kucing lebih besar
Selain kemampuan melihat di malam hari, bola mata kucing juga lebih besar di bandingkan yang dimiliki manusia. Jika bidang penglihatan manusia hanya sampai 160 derajat, kucing dapat dengan mudah hingga 187 derajat. Dengan karakteristik ini, mereka dapat dengan mudah melihat ancaman yang ada. Ini adalah contoh karakteistik lain dari hasil ciptaan Allah dengan bentuk yang berbeda. Sebagaimana di katakana di dalam Al – Qur’an, kaakteristik ini adalah pelajaran bagi orang – orang yang beriman ;
Dan sungguh, pada hewan ternak itu terdapat pelajaran bagimu…( QS. An – Nahl 66 )
Struktur mata kucing berbeda dengan manusia
Pada mata kucing, terdapat membran ketiga yang disebut “nictitating  membrane”. Membran ini transparan, dan bergerak dari satu bagian mata ke bagian yang lainnya. Sebagai contoh, kucing dapat mengedipkan mata mereka tanpa harus menutup semuanya. Membran ketiga ini memungkinkan mata kucing terlindungi ketika berburu. Selain itu, benda – benda lain seperti debu tidak mengenai mata mereka, sehingga mata mereka tetap bersih dan lembab; sehingga kucing tidak perlu sering mengedipkan matanya seperti manusia. Jika kucing mengedipkan mata mereka sepanjang waktu seperti manusia agar matanya tetap bersih dan lembab, hal ini akan menimbulkan kesulitan bagi mereka di saat berburu. Tidak mengedipkan mata merupakan salah satu kesempurnaan ciptaan Allah untuk makhluk ini.
Apakah mata kucing sensitive pada gerakan
Kucing tidak dapat melihat dalam jarak dekat dengan baik sebagaimana halnya manusia dan tidak bisa focus pada objek yang dekat dengan mereka. Tetapi Allah telah menciptakan rambut sensoris dengan mekanisme sensoris yang kuat buat kucing. Berkat penciuman dan rambut sensoris, kucing dapat dengan mudah mendeteksi dalam jarak dekat. Walau makhluk indah ini sulit melihat dalam jarak dekat, mereka dapat dengan mudah merasakan dengan jarak dua sampai enam meter. Jarak ini cukup bagi kucing agar dapat berburu.
Karakteristik lain pada mata kucing adalah mereka sensitive pada gerakan, keindahan dan yang sesuai dengan jarak penglihatan mereka. Mata kucing dan otaknya memisahkan setiap gerakan bingkai demi bingkai. Otak kucing bisa merasakan lebih banyak gambar daripada kita. Sebagai contoh, mereka dapat dengan mudah melihat tanda – tanda elektronika pada layar televise di bandingkan manusia. Ini adalah bakat khusus yang di berikan oleh Allah yang Mahakuasa kepada semua kucing. Hal ini dikarenakan  kucing menangkap mangsa mereka berdasarkan objek yang bergerak.
Detil dan ragam yang mengagumkan di ciptakan Allah bagi kucing
Mata kucing di ciptakan dengan kaakteristik luar biasa seperti makhluk lainnya. Ketika struktur dan karakteristik mata di uji secara individual, maka akan di lihat fungsi yang berbeda dan ini merupakan bukti dari beragamnya hasil penciptaan Allah. Variasi ini tidak dapat di katakana sebagai hasil dari mutasi ataupun seleksi alam. Allah telah memberikan mata yang sesuai dengan kebutuhan hidup dan nutrisi makhluknya.
Memiliki pengetahuan tentang system yang menakjubkan ini merupakan kesempatan bagi setiap orang untuk melihat kekuasaan dan pengetahuan Allah yang telah menciptakan makhluknya. Kita harus berterima kasih kepada Allah yang telah menciptakan alam semesta ini. Adapun bagi orang – orang yang yang menolak ayat – Nya, Allah menjulukinya “pendusta”, seperti di dalam ayat ;
Siapakah yang lebih zhalim daripada orang – orang yang telah di peringatkan dengan ayat – ayat Tuhannya, lalu dia berpaling darinya dan melupakan apa yang telah di kerjakan oleh kedua tangannya? ( QS. Al – Kahfi 57 )
Kucing di ciptakan dalam bentuk yang ideal sesuai dengan lingkungan mereka, mereka perlu bernafas, makan, berburu dan mempertahankan diri agar tetap hidup. Oleh karena itu, mereka harus mengenal dunia mereka, dan membedakan antara musuh dan mangsa mereka. Dengan demikian, mereka memerlukan penglihatan khusus untuk melihat lingkungan mereka. Bagaimanapun, Allah yang Mahakuasa, Tuhan dari semua dunia, telah memberikan karakteristik yang mengagumkan seperti mata yang memiliki struktur khusus, bentuk dan ketajaman penglihatan untuk kucing. Penciptaan mata yang memiliki kekhususan bagi kucing merupakan pelajaran bagi orang – orang yang beriman sebagaimana di sebutkan di dalam Al – Qur’an ;
Dan disana terdapat pelajaran bagimu…( QS. Al – Mu’miniin 21 )
Karakteristik mata kucing berfungsi sesuai dengan hukum yang di tetapkan Allah. Allah menciptakan mata ini dan setiap detilnya tanpa contoh sama sekali. Hal ini terungkap dalam ayat – ayat bahwa Allah adalah pencipta semuanya ;

Allah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian lagi berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (QS. An – Nuur 45)

Unknown

Harun Yahya Artikel #1

KISAH MENGAGUMKAN KEHIDUPAN LEBAH MADU

Seseorang yang meneliti segala penjuru alam semesta - dari galaksi raksasa di ruang angkasa hingga mahluk hidup di alam, dan dari tubuhnya sendiri hingga sel kasat mata – akan mendapati suatu perencanaan sempurna dalam tatanan maupun rancangannya. Setiap jengkal alam semesta dipenuhi oleh bukti yang nyata dan pasti: 
FAKTA PENCIPTAAN.

Beragam pekerjaan yang dilakukan para hewan dan perilaku yang mereka perlihatkan, hanya mungkin terjadi karena adanya hikmah, ilmu, pengalaman dan keahlian yang luar biasa. Pengamatan sederhana sebenarnya sudah cukup untuk memahami bahwa sifat-sifat unggul ini bukanlah berasal dari hewan itu sendiri. Indera penunjuk arah sempurna pada burung yang bermigrasi ribuan kilometer, kemegahan arsitektur jaring laba-laba, pembagian kerja dan kerjasama luar biasa dalam koloni semut, serta rancangan geometris menakjubkan pada sarang lebah madu adalah sedikit dari beragam contoh lain yang tak terhitung jumlahnya…

Allah membentangkan tanda-tanda keberadaan dan kekuasaan-Nya melalui contoh-contoh ini. Dia memperlihatkan ilmu, hikmah dan kesempurnaan-Nya yang tak terbatas melalui makhluk hidup dan tak hidup ciptaan-Nya.

Beragam organisme besar dan kecil, dari burung hingga reptil, dan dari ikan paus hingga serangga, memperlihatkan perilaku yang sungguh menakjubkan. Bahkan manusia, yang menganggap dirinya lebih bijak, berilmu dan cerdas, ternyata tak mampu menyaingi keahlian mereka.
Kisah lebah madu, yang akan kita simak berikut ini, hanyalah satu di antara berbagai mahluk hidup dengan perilaku mereka yang membuat manusia berdecak kagum.

Lebah adalah serangga mungil yang tidak mampu berpikir. Akan tetapi mereka mampu menyelesaikan sejumlah pekerjaan besar yang tak terbayangkan sebelumnya. Setiap pekerjaan tersebut membutuhkan perhitungan dan perencanaan khusus. Sungguh mengagumkan bahwa kecerdasan dan keahlian yang demikian ini ada pada setiap ekor lebah. Namun, yang lebih hebat lagi adalah ribuan lebah bekerjasama secara teratur dan terencana dalam rangka mencapai satu tujuan yang sama, dan mereka melaksanakan bagian pekerjaan mereka masing-masing secara penuh dan sungguh-sungguh tanpa kesalahan sedikitpun.

Kesulitan terbesar dalam pengorganisasian sekelompok orang untuk bekerja secara bersama adalah penyiapan jadwal kerja serta pembagian tugas dan tanggung jawab. Dalam sebuah pabrik, misalnya, terdapat struktur jabatan yang rapi di mana para pekerja melapor pada mandor, para mandor melapor pada insinyur, para insinyur melapor pada manajer pelaksana dan para manajer pelaksana melapor pada manajer umum. Pengoperasian pabrik yang efisien memerlukan banyak tenaga kerja dan dana; pembuatan rencana jangka panjang dan pendek; serta pengumpulan data statistik. Produksi dilakukan berdasarkan rencana produksi yang telah disiapkan sebelumnya, dan pengawasan kualitas dilakukan di setiap tahapannya. Setiap insinyur, manajer dan manajer pelaksana memperoleh pendidikan dan pelatihan khusus dalam jangka waktu tertentu sebelum ditempatkan pada posisi mereka masing-masing.

Akan tetapi, setelah segala persyaratan ini dipenuhi dan sistem organisasinya telah terbentuk, hanya beberapa ratus tenaga kerja saja yang mampu bekerja bersama secara harmonis.

Demikianlah, pembentukan kerja sama di antara beberapa ratus manusia cerdas dengan gagasan mereka masing-masing memerlukan perencanaan yang rumit dan biaya mahal. Namun, puluhan ribu lebah mampu membangun sistem organisasi sempurna yang tak tertandingi oleh masyarakat manusia.

Tidak seperti manusia, lebah tidak mendapatkan pendidikan atau pelatihan apapun. Begitu lebah lahir, ia dengan segera melaksanakan tugas yang dibebankan padanya.

Karyawan pabrik bekerja untuk mendapatkan gaji pada akhir bulan. Sementara itu, seekor lebah tidak memperoleh keuntungan pribadi dari pekerjaan yang ia lakukan. Pekerjaan yang dilakukan karyawan pabrik, baik sebagai pekerja biasa ataupun manajer pelaksana, terbatas hanya pada jam kerja tertentu dan mereka berhak mendapatkan masa liburan. Sebaliknya, lebah bekerja sepanjang hidup, tanpa istirahat, demi kepentingan dan kebaikan sesamanya.

Tidak diragukan lagi, Allah, Dia-lah yang menjadikan masing-masing dari puluhan ribu lebah tersebut bekerja harmonis tanpa henti, layaknya roda-roda gigi dalam sebuah mesin. Dalam sebuah ayat, Allah mengingatkan manusia tentang segala nikmat yang Allah berikan kepada manusia melalui hewan ciptaan-Nya: “Dan Kami tundukkan binatang–binatang itu untuk mereka; maka sebahagiannya menjadi tunggangan mereka dan sebahagiannya mereka makan. Dan mereka memperoleh padanya manfaat–manfaat dan minuman. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?” (QS. Yaasiin, 36:72-73)

Rata-rata, sekitar 60-70 ribu lebah hidup dalam sebuah sarang. Walaupun populasi yang demikian padat, lebah mampu melakukan pekerjaannya secara terencana dan teratur rapi.

Suatu koloni lebah umumnya terdiri dari lebah pekerja, pejantan dan ratu. Lebah pekerja boleh dikata mengerjakan seluruh tugas dalam sarang. Sejak saat dilahirkan, para lebah pekerja langsung mulai bekerja, dan selama hidup, mereka melakukan berbagai tugas yang berganti-ganti sesuai dengan proses perkembangan yang terjadi dalam tubuh mereka. Mereka menghabiskan tiga hari pertama dalam hidup mereka dengan membersihkan sarang.

Kebersihan sarang sangatlah penting bagi kesehatan lebah dan larva dalam koloni. Lebah pekerja membuang seluruh bahan berlebih yang ada dalam sarang. Saat bertemu serangga penyusup yang tak mampu mereka keluarkan dari sarang, mereka pertama-tama membunuhnya. Kemudian mereka membungkusnya dengan cara menyerupai pembalseman mayat. Yang menarik di sini adalah dalam pengawetan ini lebah menggunakan bahan khusus yang disebut “propolis”. Propolis adalah suatu bahan istimewa karena sifatnya yang anti bakteri sehingga sangat baik digunakan sebagai pengawet.

Bagaimana lebah tahu bahan ini adalah yang terbaik sebagai pengawet, dan bagaimana mereka mampu menghasilkannya dalam tubuh mereka ?

Propolis adalah bahan yang hanya dapat dihasilkan dalam kondisi laboratorium dengan teknologi dan tingkat pengetahuan ilmu kimia yang cukup tinggi. Nyata bahwa lebah sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang ini, apalagi laboratorium dalam tubuhnya.

Lebih jauh lagi, lebah pekerja bertanggung jawab memeriksa sel–sel yang akan digunakan sang ratu untuk meletakkan telurnya. Selain itu, lebah pekerja juga bertugas mengumpulkan kotoran yang ada dalam sel-sel yang telah ditinggalkan oleh para larva yang telah lahir, serta membersihkan sel penyimpan makanan. Lebah–lebah tersebut juga mengatur kelembaban dan temperatur di dalam sarang, jika dibutuhkan, dengan kipasan angin melalui kepakan sayap mereka pada pintu masuk sarang.

Penting untuk diketahui bahwa seluruh tugas yang membutuhkan spesialisasi ini dilakukan oleh lebah pekerja berumur 3 hari yang bertanggung jawab dalam kebersihan.

Lebah pekerja menghabiskan waktunya setelah 3 hari pertama tersebut dengan merawat para larva. Saat mereka menjadi lebih dewasa, beberapa kelenjar sekresi dalam tubuh mereka mulai berfungsi; ini memungkinkan mereka untuk merawat larva. Seluruh tugas yang berhubungan dengan perawatan larva ini dikerjakan oleh lebah pekerja yamg berumur 3 sampai 10 hari. Mereka memberi makan sebagian larva dengan royal jelly, dan sebagian lagi dengan campuran madu-serbuk sari. Mahluk hidup yang baru lahir ini telah mengetahui tugas yang menjadi tanggung jawabnya dan memiliki pengetahuan untuk mengerjakannya dengan cara yang sangat profesional.

Sang lebah berganti tugas saat ia tumbuh lebih dewasa. Ketika mencapai hari ke 10 dari masa hidupnya, kelenjar penghasil lilin dalam perut lebah pekerja mendadak telah matang sehingga ia mampu menghasilkan lilin. Pada saat itulah seekor lebah menjadi pekerja pembangun sel-sel penyimpan madu dengan menggunakan lilin.

Fenomena ini memunculkan banyak pertanyaan. Bagaimana mungkin seekor makhluk hidup yang baru saja lahir, dan, lebih dari itu, yang tidak memiliki kecerdasan dan pengetahuan ini benar-benar memahami seluruh tugas yang menjadi tanggung jawabnya? Bagaimana tubuh seekor hewan tiba–tiba dapat teradaptasikan untuk merawat dan memberi makan larva dengan berfungsinya beberapa kelenjar sekresi, padahal sesaat sebelumnya ia terprogram untuk melakukan tugas kebersihan? Bagaimana seekor lebah, yang 4 atau 5 hari sebelumnya adalah larva, dapat berpikir dan merencanakan segala tugasnya tersebut? Bagaimana tubuhnya dapat dengan tiba–tiba menghasilkan lilin dan berubah menjadi pekerja konstruksi? Padahal konstruksi bangunan ini didasarkan pada penghitungan rumit dan sangat tepat, yang tak akan mampu dilakukan oleh manusia sekalipun.


Tidak ada keraguan, tidaklah mungkin lebah itu sendiri yang melakukan perhitungan berdasarkan kecerdasannya sendiri. Begitulah, ini adalah bukti nyata bahwa setiap fase dalam hidupnya, lebah tunduk pada hikmah dan kekuasaan Penciptanya. Lebah menjalani setiap saat dalam hidupnya dengan ilham yang diberikan oleh Allah, Pencipta Yang Mahaperkasa.
Unknown

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.